Urgensi Layanan Kesehatan Mental Untuk Mencegah Dan Mengatasi Dampak Psikologis Pekerjaan Pada Pembela HAM: Studi Kasus Pada Human Rights Officer Di Komnas HAM

Abstract

Pekerjaan di bidang HAM dan kemanusiaan menghadapi risiko dampak psikologis karena paparan peristiwa traumatis, beban kerja yang berat, apresiasi rendah, dan tidak ada peraturan yang melindungi hak-hak mereka. Dampak psikologis yang dapat terjadi antara lain burnout, secondary traumatic stress, compassion fatigue maupun vicarious trauma. Studi kualitatif dengan model studi kasus ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi dampak psikologis yang dialami oleh human rights officer di Komnas HAM. Empat partisipan penelitian dipilih menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa human rights officer berpotensi mengalami dampak psikologis baik burnout, secondary traumatic stress, compassion fatigue maupun vicarious trauma. Situasi ini berdampak pada kehidupan pribadi dan profesional human rights officer di Komnas HAM jika tidak ditangani dengan baik. OHCHR merekomendasikan agar organisasi hak asasi manusia menyediakan beberapa upaya untuk mencegah dan mengatasi dampak psikologis karena risiko pekerjaan dalam dunia hak asasi manusia. Karena itu, ketersediaan dan akses layanan kesehatan mental adalah hal yang mutlak harus diberikan ppanaada human rights officer di Komnas HAM