Sketsa Minoritas dan Hak di Aceh
Abstract
Dari segi bahasa, rivalitas itu terjadi di dalam masyarakat berumpun bahasa Western Malayo Polyneisian. Rivalitas muncul dalam era kolonial yang mulai memperkenalkan kategori etnis pasca kesultanan. Hal itu semakin kuat, setelah Aceh menjadi bagian dari Republik Indonesia pada 1945, karena mendefinisikan manusia Kreol ini sebagai suku Aceh, yang di masa konflik lalu (1976-2005), sebagai bagian dari taktik untuk melemahkan kekuatan Aceh Merdeka, maka diperkenalkan dikotomi baru antara suku Aceh pesisir dan suku-suku lainnya yang berada di  punggung Pegunungan Bukit Barisan, dan di pesisir Barat- Selatan.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.58823/jham.v10i10.84

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Copyright © KOMNAS HAM 2021
Jln. Latuharhary No 4B, Menteng - Jakarta Pusat
Telp.+621 3925230